Kamis, 28 Mei 2020

General Knowledge of MEP in Various Building Type

PENGERTIAN UMUM MEP DALAM BERBAGAI JENIS BANGUNAN

General Knowledge of MEP in Various Building Type

 

Secara akronim dalam Bahasa Inggris, MEP merupakan kependekan dari Mechanical, Electrical, Plumbing, dan istilah ini sudah dikenal dan diadopsi dalam Bahasa Indonesia sebagai Mekanikal, Elektrikal, Plambing. Istilah MEP sudah sangat akrab digunakan di lingkungan keteknikan khususnya berhubungan dengan berbagai jenis bangunan, baik bangunan rumah tinggal, gudang, terminal, bandara, rumah sakit, hotel, sekolah, perkantoran, pabrik/industri dan bangunan fasilitas lainnya, dimana agar bangunan tersebut dapat beroperasi harus dilengkapi dengan sarana berupa instalasi peralatan Mekanikal, Elektrikal dan Plambing. Karena diperlukan perhitungan yang tepat dan ada kemungkinan akan terjadi tumpang tindih antar instalasi MEP dalam satu bangunan, maka pada umumnya untuk merancang sistem instalasi MEP, diperlukan keahlian dan koordinasi khusus yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga ahli di bidang MEP, atau oleh suatu perusahaan/kumpulan professional/konsultan perancang MEP.  

 

Instalasi Mekanikal

 

Instalasi Mekanikal yang paling umum adalah berhubungan dengan sistem HVAC (Heating, Ventilating, Air Conditioning) atau sistem pemanas udara, ventilasi udara dan pengkondisian udara. Sistem pemanas udara umumnya hanya diaplikasikan di negara-negara yang mempunyai musim dingin, sedangkan di Indonesia umumnya hanya mengaplikasikan sistem ventilasi udara (dengan fan/kipas) dan sistem pengkondisian udara (AC).

 

Berbagai tipe dan model AC terus dikembangkan saat ini dengan mengutamakan tujuan efisiensi energy namun tetap mengedepankan estetika dan efisiensi kebutuhan ruang. Pada skala kecil seperti rumah tinggal, rumah susun, dan bangunan sejenisnya, umumnya menggunakan sistem AC Split biasa (single split AC), pada gedung perkantoran bertingkat, umumnya menggunakan sistem AC Duct Split, atau AC VRF atau bahkan ada yang menggunakan sistem AC sentral (chiller) untuk gedung multifungsi yang didalamnya terdapat perkantoran dan fasilitas publik seperti hotel, mall dan pertokoan. Untuk bangunan apartemen menengah atas, umumnya lebih memilih menggunakan sistem AC VRF yang lebih handal, irit energy dan irit tempat, meskipun perlu biaya awal yang lebah mahal.

 

Dalam skala yang lebih komplek seperti gedung bertingkat, instalasi Mekanikal juga berhubungan dengan sistem transportasi dalam gedung seperti Lift, Escalator, Travellator, dan Gondola (untuk pembersihan kulit luar gedung). Selain itu juga dapat berhubungan dengan elemen infrastruktur, permesinan pabrik/industri, dan sebagainya.

 

Instalasi Elektrikal

 

Instalasi Elektrikal dalam bangunan berhubungan dengan sistem penyediaan tenaga listrik dan sistem penyalurannya sampai ke beban. Dalam skala kecil seperti rumah tinggal dan bangunan sederhana lainnya, penyediaan sumber tenaga listrik dapat menggunakan sistem tegangan rendah satu fasa 220 Volt. Untuk bangunan skala sedang seperti ruko, workshop, home industry, dan sejenisnya, maka penyediaan sumber tenaga listrik dapat menggunakan sistem tegangan rendah tiga fasa 380 Volt. Untuk bangunan dengan skala yang besar seperti gedung bertingkat, dan pabrik/industri besar, penyediaan sumber tenaga listrik umumnya menggunakan sistem tegangan menengah 20 kVolt – 24 kVolt.

 

Sumber utama tenaga listrik di Indonesia, umumnya berasal dari sumber listrik milik PLN dan disalurkan dari Gardu PLN ke masing-masing pelanggan melalui kotak hubung milik PLN yang berisi kWH Meter dan sistem pengaman instalasi. Selanjutnya penyaluran menuju ke setiap beban harus disiapkan oleh pihak pelanggan sendiri, dengan memisahkan sistem pengaman dan jalur instalasi antara kelompok beban stop kontak dan kelompok beban lampu penerangan. Pemisahan jalur distribusi ini untuk tujuan keamanan sistem instalasi, jika terjadi gangguan dapat dilokalisir. Pada kondisi tertentu, dimana sambungan daya listrik PLN tidak tersedia, maka sumber tanaga listrik juga dapat dihasilkan dari unit Generator baik yang bersifat portabel untuk kapasitas kecil/sedang (satu fasa) maupun Generator untuk kapasitas yang lebih besar (tiga fasa).

 

Pada skala bangunan yang lebih komplek, instalasi Elektrikal ini juga dapat mencakup instalasi Elektronik meliputi sistem data dan telepon, sistem alarm kebakaran, sistem tata suara, sistem sekuriti dan CCTV, sistem kontrol akses, sistem otomatisasi gedung, sistem kontrol lampu penerangan, dan sebagainya. Pada bangunan dengan fungsi khusus, seperti kampus dan sarana edukasi berbasis teknologi, instalasi Elektronik ini juga dapat mencakup sistem audio visual & information technology (AVIT), serta energy management system dan billing system untuk gedung dengan sertifikasi green building.  

 

Instalasi Plambing

 

Instalasi Plumbing dalam bangunan berhubungan dengan semua sistem instalasi yang memungkinkan terjadinya pergerakan atau perpindahan cairan, biasanya melibatkan pipa, katup, aksesoris pipa, tangki, pompa dan peralatan lainnya. Sistem instalasi perpipaan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan dalam operasional bangunan, antara lain sistem suplai air bersih, air dingin, air panas, penyaluran air kotor, air bekas, air hujan, sistem pengolahan air limbah, sistem daur ulang air bekas, sistem filterisasi air minum, sistem drainase, irigasi, sistem pengkondisian udara, sistem instalasi gas dan instalasi bahan bakar lainnya. Dalam skala lebih luas, instalasi Plambing juga dapat berhubungan dengan instalasi sistem pemadam kebakaran gedung dengan media cair seperti sistem hidran dan sprinkler.

 

Sumber utama air bersih pada umumnya diperoleh dari air tanah melalui sumur dangkal, sumur sedang (jet pump) ataupun sumur dalam (deep well). Untuk kota-kota besar di Indonesia dimana pemanfaatan air tanah sudah dibatasi, maka sumber utama air bersih berasal dari PDAM setempat, dan jika masih diijinkan sumur dalam hanya sebagai sumber air cadangan saja. Bahkan untuk gedung-gedung dengan konsep green building akan menggunakan juga sistem daur ulang (recycling system) sebagai tambahan sumber air bersih antara lain untuk kebutuhan make up water cooling tower, flashing closed, dan siram taman.

 

Untuk sistem perpipaan instalasi Plambing, dikenal berbagai jenis pipa dengan spesifikasi yang dapat dipilih sesuai dengan peruntukannya. Demikian juga dengan pompa air, tangki, aksesoris perpipaan, katup (valve) pengontrol aliran air, serta kran (faucet), semua dapat dipilih sesuai dengan spesifikasi berdasarkan peruntukannya.

Metamorfosis Ke-2 Nama Blog

Metamorfosis Ke-2 Nama Blog

                                                                                                                                            

Assalamuálaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

 

Seperti halnya realita dalam kehidupan sehari-hari, apabila kita suatu saat mengalami stagnansi dalam hal tertentu entah apapun penyebabnya, maka kita sebagai makhluk berakal sudah semestinya harus berfikir keras dan kreatif mencari segala cara untuk merubah keadaan yang stagnan agar menjadi bergerak maju dari pelan, semakin cepat dan bahkan diharapkan bisa melesat secepat kilat menuju perkembangan yang lebih baik.

 

Filosofi ini jugalah yang mendasari untuk yang kedua-kalinya penulis harus merubah nama blog ini dari “the Electrical World” menjadi “electricalogy” dan saat ini menjadi “MEP guides”. Pandangan penulis bahwa nama blog “MEP guides” mempunyai makna lebih luas dan lebih luwes baik bagi penulis sendiri maupun bagi para sahabat pembaca, sehingga diharapkan bisa menciptakan fleksibilitas interaksi antar keduanya dengan lebih baik.

 

Sejak terakhir posting artikel pada tahun 2013 sampai dengan bulan Mei 2020 pada masa pandemic Covid-19 saat ini, praktis penulis vakum tidak posting satu artikel-pun. Untuk itu pada kesempatan yang baik di bulan Syawal 1441 H ini, penulis mohon maaf lahir dan batin, hal ini semata-mata karena aktifitas kerja formal yang cukup menyita waktu selama ini.

 

Penulis juga sangat berharap para sahabat pembaca berkenan memberikan masukan mengenai tema atau topik yang bisa kita angkat dalam postingan-postingan blog ini kedepannya. Penulis menyadari bahwa interaksi dua arah akan lebih menarik dan lebih dinamis daripada interaksi searah, dan harapan penulis semata-mata hanya untuk memberikan manfaat positif bagi lebih banyak orang melalui postingan dalam blog ini. Semoga cita-cita dan harapan ini bukan isapan jempol belaka, dan Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Berkehendak berkenan memberikan jalan kemudahan untuk merealisasikannya, dan semoga pandemic Covid-19 ini akan segera berakhir, Aamiin Ya Rabbal’alamin.

 

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

 

Jakarta, 28 Mei 2020

 

edyuf

Rabu, 25 Desember 2013

KEUNTUNGAN HVDC DIBANDING TRANSMISI HVAC

Diterjemahkan dari artikel berjudul Advantages of HVDC over HVAC Transmission dari Electrical Engineering Portal. Dikirim 18 DESEMBER 2013 oleh EDVARD di HIGH VOLTAGE , TRANSMISI DAN DISTRIBUSI. 


Advantages of HVDC over HVAC transmission
Foto: The Valve Hall of HVDC System, di mana daya yang diasilkan siap untuk ditransmisikan; oleh Siemens

DC Sebagai Pilihan Yang Disukai 

Meskipun arus bolak-balik telah menjadi mode yang dominan untuk transmisi tenaga listrik, di sejumlah aplikasi, keuntungan dari HVDC membuat pilihan yang lebih disukai dibanding transmisi AC. 

Beberapa contoh keuntungan HVDC dibanding HVAC : 

  1. Kabel bawah laut di mana kapasitansi tinggi menyebabkan kerugian AC tambahan (misalnya, 250-km kabel Baltic antara Swedia dan Jerman ). 
  2. Dari ujung ke ujung transmisi daya listrik massal jarak jauh tanpa pencabangan sela, misalnya di daerah terpencil. 
  3. Peningkatan kapasitas jaringan listrik yang ada dalam situasi di mana kabel tambahan sangat sulit atau mahal untuk dipasang. 
  4. Membiarkan sistem distribusi AC tidak sinkron antar transmisi daya. 
  5. Mengurangi profil kabel dan tiang untuk kapasitas transmisi daya yang disalurkan, dimana transmisi HVDC dapat membawa daya lebih per konduktor pada ukuran tertentu. 
  6. Menghubungkan satu instalasi pembangkit jarak jauh ke jaringan distribusi, misalnya, garis Nelson Sungai Bipole di Kanada ( IEEE 2005 ). 
  7. Menstabilkan predominasi jaringan listrik AC tanpa meningkatkan kemungkinan maksimum terjadinya arus hubung singkat. 
  8. Mengurangi kerugian korona (karena kelebihan tegangan puncak) dibandingkan dengan jalur transmisi HVAC pada daya yang sama. 
  9. Mengurangi biaya saluran, karena transmisi HVDC memerlukan jumlah konduktor yang lebih sedikit, misalnya, dua jalur untuk HVDC bipolar tipikal dibandingkan dengan tiga jalur untuk tiga fase HVAC.
Transmisi HVDC sangat menguntungkan dalam transmisi listrik bawah laut. Selama ini kabel AC bawah laut memiliki kapasitansi tinggi. 

Sebagai contoh pengembangan transmisi HVDC yang dirancang dan dibangun oleh ABB adalah sebagai berikut :

Interkoneksi Transmisi 500 MW HVDC Light 

ABB telah menyelesaikan Interkoneksi Transmisi 500-Megawatt HVDC Light (VSC) yang lebih dikenal dengan sebutan The East-West Interconnector, yang menghubungkan jaringan listrik Irlandia dan Inggris, memungkinkan arus listrik lintas batas dan meningkatkan kehandalan jaringan dan keamanan pasokan listrik. 

East-West Interconnector merupakan sistem interkoneksi transmisi yang menghubungkan kabel tegangan tinggi sepanjang 262 km dimana 186 km diantaranya melalui bawah laut. Akibatnya, kebutuhan arus listrik untuk pengisian dan pengosongan kapasitansi kabel menyebabkan kerugian daya tambahan ketika kabel membawa arus AC, sementara dalam hal ini transmisi DC memiliki efek minimal. Selain itu, daya listrik AC juga kalah dalam hal kerugian dielektrik. 

Dalam aplikasi umum, HVDC dapat membawa daya lebih besar per konduktornya dibandingkan HVAC, karena untuk rating daya yang diberikan, tegangan konstan dalam saluran DC lebih rendah dibanding tegangan puncak dalam saluran AC. 

Tegangan ini berpengaruh mengurangi ketebalan isolasi dan jarak antar konduktor. Hal ini akan mengurangi biaya saluran transmisi HVDC dibandingkan dengan transmisi AC dan memungkinkan koridor saluran transmisi yang sama untuk membawa kerapatan daya yang lebih tinggi. 

Sebuah saluran transmisi HVDC tidak akan menghasilkan jenis medan elektromagnetik dengan frekuensi sangat rendah (ELF) yang sama seperti yang terjadi pada saluran AC dengan daya setara. Meskipun telah ada beberapa kekhawatiran di masa lalu mengenai kemungkinan efek berbahaya terkait hal tersebut, termasuk dugaan dapat meningkatkan ancaman leukemia, namun konsensus ilmiah saat ini tidak lagi mempertimbangkan sumber ELF dan bidang terkait menjadi berbahaya bagi kesehatan. 

Penyebaran peralatan HVDC tidak akan sepenuhnya menghilangkan medan listrik, karena masih akan ada gradien medan listrik DC antara konduktor dan tanah. Namun hal tersebut tidak terkait dengan efek kesehatan. 

Karena HVDC memungkinkan transmisi daya antar sistem Unsynchronized AC, sehingga hal ini dapat membantu meningkatkan stabilitas sistem. Hal ini dilakukan dengan pencegahan penyebaran gangguan dari satu bagian dalam satu jaringan transmisi yang lebih luas ke jaringan listrik yang lain, sementara masih memungkinkan daya diimpor atau diekspor dengan gangguan yang lebih kecil. 

Fitur ini telah mendorong penggunaan yang lebih luas dari teknologi HVDC dalam hal manfaat stabilitas saja. Aliran daya pada saluran transmisi HVDC diatur dengan menggunakan sistem kontrol berupa terminal converter. Aliran listrik tidak tergantung pada mode operasi sistem tenaga terhubung. 

Dengan demikian, tidak seperti sambungan HVAC, sambungan intersystem HVDC dapat dengan kapasitas transfer rendah sesuai yang dikehendaki, menghilangkan "masalah kelemahan sambungan" dan saluran dapat dirancang atas dasar aliran listrik yang optimal. 

Demikian pula, kesulitan sinkronisasi sistem pengendalian operasional yang berbeda pada sistem daya yang berbeda dapat dieliminasi. Kecepatan tindakan pada sistem kontrol darurat saluran transmisi HVDC dapat lebih meningkatkan stabilitas dan keandalan sistem listrik secara keseluruhan. Selanjutnya, pengaturan aliran listrik dapat digunakan untuk meredam osilasi yang terjadi dalam power systems atau pada saluran HVAC paralel. 

Keuntungan yang dijelaskan di atas mendorong penggunaan jaringan DC untuk memisahkan sistem listrik yang besar menjadi beberapa bagian nonsynchronous. 

Direct-Current (HVDC) Transmission Lines
Direct-Current (HVDC) Transmission Lines 

Sebagai contoh, perkembangan cepat sistem ketenagalistrikan di India saat ini sedang dibangun seperti beberapa sistem ketenagalistrikan regional yang saling berhubungan dengan jalur transmisi HVDC dan back-to-back konverter dengan kontrol terpusat dari elemen HVDC ini (Koshcheev 2001). 

Demikian juga, di Cina, ± 800-kV HVDC akan menjadi mode utama yang digunakan untuk mengirimkan daya listrik kapasitas besar melalui jarak yang sangat panjang dari pembangkit listrik tenaga air yang besar dan berbasis tenaga panas bumi. Aplikasi lain melibatkan proyek transmisi jarak jauh dengan beberapa sambungan masukan (tie-in) dari pasokan listrik sepanjang saluran (Yinbiao 2005). <edyuf.blogspot.com>

Selasa, 19 Maret 2013

metamorfosis nama blog

untuk membangkitkan gairah dan feel dari blog ini maka nama blog yang pada kelahirannya bertajuk "The ELECTRICAL WORLD dunia listrik" kini telah bermetamorfosis menjadi "electricalogy"....

hal ini semata-mata untuk lebih menyederhanakan image, tampilan dan agar terasa lebih membumi atau mendunia, tentunya di bumi atau dunia kelistrikan....

salam hangat,
edyuf

Rabu, 18 Juli 2012

MOBIL LISTRIK MOBIL MASA DEPAN, KENAPA NGGAK?

cerita manfa'at listrik untuk kehidupan yang lebih hijau...


MOBIL LISTRIK MOBIL MASA DEPAN, KENAPA NGGAK?


Curhatan Dahlan Iskan: Mobil Listrik Tak Mogok, Tapi Baterai Habis

Wahyu Daniel - detikfinance
Senin, 16/07/2012 18:59 WIB

Foto: Dok. detikFinance
Jakarta - Pada uji coba pertama hari ini, mobil listrik bermerek 'Ahmadi' yang dijajal Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat berhenti di Jalan Thamrin. Dahlan mengatakan mobilnya tak mogok, hanya habis listrik.

"Selasa sore besok saya akan coba lagi mobil listrik Ahmadi. Saya berbuat kesalahan tadi pagi, terlalu main-main dengan 'pedal gas"' yang membuat boros pemakaian listriknya sehingga saat tiba di jalan Thamrin Jakarta listriknya habis," ujar Dahlan dalam pernyataannya yang diterima detikFinance, Senin (16/7/2012).

Dahlan mengatakan, saat dia mengambil mobil listrik Ahmadi di Depok pagi ini, listrik dalam baterai mobil tersebut tidak sampai 50% terisi.

"Tapi saya pikir cukup untuk perjalanan 50 km dari Depok ke BPPT di Jalan Thamrin. Ternyata kurang 1 km lagi mobil kehilangan daya. Saya tidak mengira listriknya habis karena indikatornya masih menunjukkan belum habis. Ternyata indikatornya kurang bekerja normal," jelas Dahlan.

Mantan Dirut PLN ini menyatakan sudah curiga mobil kurang bahan bakar ketika sudah menempuh jarak 30 km. Karena saat Dahlan tiba di Pancoran, indikator bahan bakar menunjukkan listrik tidak berkurang. Ternyata indikatornya belum bekerja dengan baik.

"Karena itu saya minta Dasep ahmadi untuk menyempurnakan itu. Ini bukan kekurangan yang berat. Besok sore sudah bisa saya coba lagi. Sekalian menyempurnakan sistem rem dan AC-nya. Saya memang bersalah karena waktu mencoba tadi pagi sering menghentak-hentakkan gas. Maksud saya untuk menguji daya tariknya semaksimal mungkin. Tapi cara seperti itu ternyata membuat pemakaian listrik sangat boros," tutur Dahlan.

Besok sore, ujar Dahlan, kesalahan yang dia buat tidak boleh terulang. Dahlan bakal mencoba jarak sejauh mungkin tiap hari, hingga mobil listrik ini bernar-benar sempurna. "Tidak boleh mundur dan tidak boleh gagal. Harus bisa," tegas Dahlan.

Dahlan bererita, dari Depok semua lancar, setir nyaman dan bahan bakar cukup. Melewati wilayah Lenteng Agung, Dahlan memacu mobil listrik ini hingga 70 km/jam. Dia tidak bisa memacu kendaraan lebih cepat karena jalur padat pukul 09.00 WIB saat itu.

Bahkan, mobil ini masih kuat menempuh kemaetan dari Pasar Minggu hingga Pancoran, dan terus lancar melalui Jembatan Semanggi.

"Kecurigaan muncul saat menjelang bundaran Hotel Indonesia. Tinggal satu kilometer lagi menjelang BPPT. Di Bundaran HI mobil melambat. Ahmadi yang berada di sebelah saya juga tidak tahu apa penyebabnya. Mestinya tidak akan terjadi. Tapi sama sekali tidak ada kecurigaan akan habisnya listrik. Indikator masih hijau, bahkan relatif masih tidak berkurang," papar Dahlan.

"Setelah lewat bundaran HI, mobil saya pinggirkan dan bukan mogok. Saya ingin ada pemeriksaan," imbuhnya.

Hasilnya, ujar Dahlan, tidak ada yang salah. Mobil dijalankan lagi tapi amat pelan dan akhirnya tepat di pintu masuk BPPT mobil tidak bisa jalan lagi karena listriknya benar-benar habis.

"Rencananya saya berhenti di BPPT untuk mengikuti pertemuan dengan Dewan Riset Nasional. Tapi apa boleh buat. Dari pintu depan saya jalan kaki ke ruang pertemuan," kata Dahlan.

"Coba saja saya tidak buru-buru ke Halim (untuk mengikuti bapak Presiden SBY ke Solo) saya akan coba lagi malam ini (Senin malam) setelah listrik diisi lagi penuh. Tapi karena malam ini saya di Solo, baru Selasa sore besok saya punya waktu mencoba lagi. Kesimpulan saya, mobil ini menjadi masa depan kita!" tegas Dahlan.




(dnl/hen)