PENGERTIAN UMUM MEP DALAM BERBAGAI JENIS BANGUNAN
General Knowledge of MEP in Various Building Type
Secara akronim dalam Bahasa Inggris, MEP merupakan kependekan dari Mechanical, Electrical, Plumbing, dan istilah ini sudah dikenal dan diadopsi dalam Bahasa Indonesia sebagai Mekanikal, Elektrikal, Plambing. Istilah MEP sudah sangat akrab digunakan di lingkungan keteknikan khususnya berhubungan dengan berbagai jenis bangunan, baik bangunan rumah tinggal, gudang, terminal, bandara, rumah sakit, hotel, sekolah, perkantoran, pabrik/industri dan bangunan fasilitas lainnya, dimana agar bangunan tersebut dapat beroperasi harus dilengkapi dengan sarana berupa instalasi peralatan Mekanikal, Elektrikal dan Plambing. Karena diperlukan perhitungan yang tepat dan ada kemungkinan akan terjadi tumpang tindih antar instalasi MEP dalam satu bangunan, maka pada umumnya untuk merancang sistem instalasi MEP, diperlukan keahlian dan koordinasi khusus yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga ahli di bidang MEP, atau oleh suatu perusahaan/kumpulan professional/konsultan perancang MEP.
Instalasi Mekanikal
Instalasi Mekanikal yang paling umum adalah berhubungan dengan sistem HVAC (Heating, Ventilating, Air Conditioning) atau sistem pemanas udara, ventilasi udara dan pengkondisian udara. Sistem pemanas udara umumnya hanya diaplikasikan di negara-negara yang mempunyai musim dingin, sedangkan di Indonesia umumnya hanya mengaplikasikan sistem ventilasi udara (dengan fan/kipas) dan sistem pengkondisian udara (AC).
Berbagai tipe dan model AC terus dikembangkan saat ini dengan mengutamakan tujuan efisiensi energy namun tetap mengedepankan estetika dan efisiensi kebutuhan ruang. Pada skala kecil seperti rumah tinggal, rumah susun, dan bangunan sejenisnya, umumnya menggunakan sistem AC Split biasa (single split AC), pada gedung perkantoran bertingkat, umumnya menggunakan sistem AC Duct Split, atau AC VRF atau bahkan ada yang menggunakan sistem AC sentral (chiller) untuk gedung multifungsi yang didalamnya terdapat perkantoran dan fasilitas publik seperti hotel, mall dan pertokoan. Untuk bangunan apartemen menengah atas, umumnya lebih memilih menggunakan sistem AC VRF yang lebih handal, irit energy dan irit tempat, meskipun perlu biaya awal yang lebah mahal.
Dalam skala yang lebih komplek seperti gedung bertingkat, instalasi Mekanikal juga berhubungan dengan sistem transportasi dalam gedung seperti Lift, Escalator, Travellator, dan Gondola (untuk pembersihan kulit luar gedung). Selain itu juga dapat berhubungan dengan elemen infrastruktur, permesinan pabrik/industri, dan sebagainya.
Instalasi Elektrikal
Instalasi Elektrikal dalam bangunan berhubungan dengan sistem penyediaan tenaga listrik dan sistem penyalurannya sampai ke beban. Dalam skala kecil seperti rumah tinggal dan bangunan sederhana lainnya, penyediaan sumber tenaga listrik dapat menggunakan sistem tegangan rendah satu fasa 220 Volt. Untuk bangunan skala sedang seperti ruko, workshop, home industry, dan sejenisnya, maka penyediaan sumber tenaga listrik dapat menggunakan sistem tegangan rendah tiga fasa 380 Volt. Untuk bangunan dengan skala yang besar seperti gedung bertingkat, dan pabrik/industri besar, penyediaan sumber tenaga listrik umumnya menggunakan sistem tegangan menengah 20 kVolt – 24 kVolt.
Sumber utama tenaga listrik di Indonesia, umumnya berasal dari sumber listrik milik PLN dan disalurkan dari Gardu PLN ke masing-masing pelanggan melalui kotak hubung milik PLN yang berisi kWH Meter dan sistem pengaman instalasi. Selanjutnya penyaluran menuju ke setiap beban harus disiapkan oleh pihak pelanggan sendiri, dengan memisahkan sistem pengaman dan jalur instalasi antara kelompok beban stop kontak dan kelompok beban lampu penerangan. Pemisahan jalur distribusi ini untuk tujuan keamanan sistem instalasi, jika terjadi gangguan dapat dilokalisir. Pada kondisi tertentu, dimana sambungan daya listrik PLN tidak tersedia, maka sumber tanaga listrik juga dapat dihasilkan dari unit Generator baik yang bersifat portabel untuk kapasitas kecil/sedang (satu fasa) maupun Generator untuk kapasitas yang lebih besar (tiga fasa).
Pada skala bangunan yang lebih komplek, instalasi Elektrikal ini juga dapat mencakup instalasi Elektronik meliputi sistem data dan telepon, sistem alarm kebakaran, sistem tata suara, sistem sekuriti dan CCTV, sistem kontrol akses, sistem otomatisasi gedung, sistem kontrol lampu penerangan, dan sebagainya. Pada bangunan dengan fungsi khusus, seperti kampus dan sarana edukasi berbasis teknologi, instalasi Elektronik ini juga dapat mencakup sistem audio visual & information technology (AVIT), serta energy management system dan billing system untuk gedung dengan sertifikasi green building.
Instalasi Plambing
Instalasi Plumbing dalam bangunan berhubungan dengan semua sistem instalasi yang memungkinkan terjadinya pergerakan atau perpindahan cairan, biasanya melibatkan pipa, katup, aksesoris pipa, tangki, pompa dan peralatan lainnya. Sistem instalasi perpipaan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan dalam operasional bangunan, antara lain sistem suplai air bersih, air dingin, air panas, penyaluran air kotor, air bekas, air hujan, sistem pengolahan air limbah, sistem daur ulang air bekas, sistem filterisasi air minum, sistem drainase, irigasi, sistem pengkondisian udara, sistem instalasi gas dan instalasi bahan bakar lainnya. Dalam skala lebih luas, instalasi Plambing juga dapat berhubungan dengan instalasi sistem pemadam kebakaran gedung dengan media cair seperti sistem hidran dan sprinkler.
Sumber utama air bersih pada umumnya diperoleh dari air tanah melalui sumur dangkal, sumur sedang (jet pump) ataupun sumur dalam (deep well). Untuk kota-kota besar di Indonesia dimana pemanfaatan air tanah sudah dibatasi, maka sumber utama air bersih berasal dari PDAM setempat, dan jika masih diijinkan sumur dalam hanya sebagai sumber air cadangan saja. Bahkan untuk gedung-gedung dengan konsep green building akan menggunakan juga sistem daur ulang (recycling system) sebagai tambahan sumber air bersih antara lain untuk kebutuhan make up water cooling tower, flashing closed, dan siram taman.
Untuk sistem perpipaan instalasi Plambing, dikenal berbagai jenis pipa dengan spesifikasi yang dapat dipilih sesuai dengan peruntukannya. Demikian juga dengan pompa air, tangki, aksesoris perpipaan, katup (valve) pengontrol aliran air, serta kran (faucet), semua dapat dipilih sesuai dengan spesifikasi berdasarkan peruntukannya.